Contoh Fungsi Bahasa

Contoh Fungsi Bahasa Sebagai Alat Komunikasi


Bahasa sebagai alat komunikasi merupakan saluran perumusan maksud kita, melahirkan perasaan kita dan memungkinkan kita menciptakan kerja sama dengan sesama.
Bahasa mengatur berbagai macam aktivitas kemasyarakatan, merencanakan dan mengarahkan masa depan kita. (Gorys Keraf, 1997 : 4).

Komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri. Komunikasi tidak akan sempurna bila ekspresi diri kita tidak diterima atau dipahami oleh orang lain.

Dengan komunikasi, kita dapat mempelajari dan mewarisi semua yang pernah dicapai oleh nenek moyang kita dan apa yang telah dicapai oleh orang-orang sejaman kita.

Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi melalui lisan (bahasa primer) dan tulisan (bahasa sekunder). Berkomunikasi melalui lisan (dihasilkan oleh alat ucap manusia), yaitu dalam bentuk symbol bunyi, dimana setiap simbol bunyi memiliki ciri khas tersendiri. Suatu simbol bisa terdengar sama di telinga kita tapi memiliki makna yang sangat jauh berbeda. Misalnya kata ’sarang’ dalam bahasa Korea artinya cinta, sedangkan dalam bahasa Indonesia artinya kandang atau tempat.

Bahasa sebagai sarana komunikasi mempunyaii fungsi utama  bahasa adalah bahwa komunikasi ialah penyampaian pesan atau makna oleh seseorang kepada orang lain. Keterikatan dan keterkaitan bahasa dengan manusia menyebabkan bahasa tidak tetap dan selalu berubah seiring perubahan kegaiatan manusia dalam kehidupannya di masyarakat. Perubahan bahasa dapat terjadi bukan hanya berupa pengembangan dan perluasan, melainkan berupa kemunduran sejalan dengan perubahan yang dialami masyarakat. Terutama pada penggunaan Fungsi komunikasi pada bahasa asing Sebagai contoh masyarakat Indonesia lebih sering menempel ungkapan “Do Not Disturb” daripada “Dilarang Mengganggu”, “Closed” untuk “Tutup”, “Open” untuk “Buka”, “Exit” untuk “keluar”, “Stop” untuk “Berhenti”, “Open House” untuk penerimaan tamu di rumah pada saat lebaran. Jadi bahasa sebagai alat komunikasi tidak hanya dengan satu bahasa melainkan banyak bahasa.

Contoh :
- Alat-alat itu digunakan untuk berkomunikasi misalnya gerak badaniah, alat bunyi-bunyian, kentongan, lukisan, gambar, dsb).

Contoh :
- simbol – tanda stop untuk pengguna jalan, simbol laki-laki dan perempuan bagi pengguna toilet.
- gambar peta yang menunjukkan jalan
- bunyi tong-tong memberi tanda bahaya
- adanya asap tampak dari kejauhan pertanda kebakaran
- bunyi alarm (suasana tanda bahaya gempa bumi/bencana alam)
- adanya asap menunjukkan bahaya kebakaran
- alarm untuk tanda segera berkumpul
- telepon genggam untuk memanggil orang pada jarak jauh
- suasana gemuruh kentongan dipukul tanda ketika ada bahaya
- bedug untuk tanda segera melakukan sholat.

Contoh dalam kehidupan sehari hari :
Misalkan seorang Wasit meniupkan peluit panjang pada penghujung babak pertama pada pertandingan sepak bola. Maka akan timbul timbal balik antara Wasit dengan penonton dan para pemain itu sendiri, mereka jadi lebih mengerti bahwa babak pertama pada pertandingan sepak bola tersebut telah usai.

Jadi, bahasa yang digunakan Wasit tersebut berupa Tiupan Peluit yang memberikan pertanda bahwa babak pertama pada pertandingan itu telah usai.

Sumber :

deviden749.wordpress.com/2011/09/28/bahasa-sebagai-alat-komunikasi/‎

nellahutasoit.wordpress.com/2011/11/.../bahasa-sebagai-media-komunikasi/

id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia_bahasa_Indonesia‎

Bahasa Yang Baik dan Benar

Bahasa Yang Baik dan Benar

Penggunaan bahasa yang baik (sesuai aspek komunikatif) adalah sesuai dengan sasaran kepada siapa bahasa tersebut di sampaikan. Hal ini harus disesuaikan dengan unsur umur, agama, status sosial, lingkungan sosial, dan sudut pandang khalayak sasaran kita.
Dengan kata lain, bahasa yang kita gunakan sesuai dengan lawan bicara, sehingga tidak menimbulkan kesalah pahaman ketika berkomunikasi.

Bahasa Yang Benar
Bahasa yang benar berkaitan dengan aspek kaidah, yaitu peraturan bahasa (tata bahasa, pilihan kata, tanda baca, dan ejaan). Bahasa yang benar mengacu pada kaidah penulisan dan pengucapan Bahasa Indonesia seperti yang tertera dalam kamus besar Bahasa Indonesia, dan terdapat pula di EYD (Ejaan Yang Disempurnakan).

Dari 2 hal diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa bahasa yang baik dan benar adalah bahasa yang tidak menyinggung lawan bicara, dan tiap katanya adalah bagian dari kata-kata dalam kamus besar bahasa Indonesia.

Contoh penggunaan bahasa yang baku dalam kehidupan sehari hari :
- Apakah kamu ingin pergi bermain?
- Siapa yang merusak tanaman itu?

Contoh dalam dialog antara seorang ibu dengan seorang anak :
- Ibu Mortred    : Rikimaru,kamu udah makan belom ?
- Rikimaru    : Saya sudah makan Ibu mortred.
- Ibu Mortred    : Dimana kamu membelinya rikimaru?
- Rikimaru      : Tidak Ibu mortred, rikimaru makan dirumah traxex.

Sumber :
http://goresanhijauku.blogspot.com/2011/11/menggunakan-bahasa-indonesia-secara.html